
ANTI MANDI - Kailash Singh setia mengikuti ajaran gurunya, melakukan ritual tidak mandi, Singh hanya melakukan mandi api selama 37 tahun ini, meski mendapatkan ancaman dijauhi keluarga dan menjadi bahan olok olok tetangganya. Foto: dailymail
Jika saja Guinness Book of The World Records memiliki kategori “orang paling bau sedunia”, sangat mungkin Kailash-lah pemenangnya.
Keluarganya menceritakan, bukan sekali dua kali mereka membujuk pria berusia 65 tahun yang bekerja di pinggiran Sungai Gangga ini untuk mandi. “Kami sudah mencoba membujuknya beberapa kali sejak dia (Kailash) tidak mau mandi. Tapi semua selalu berakhir dengan keributan. Dia selalu melawan kami dan kabur (jika disuruh mandi),” ujar Kalavati Devi, istri Kailash seperti dilansir Daily Mail, Jumat (24/6).
Menurut Devi (60), bagi suaminya, lebih baik mati daripada disuruh mandi. Kata Kailash, hanya kelahiran anak laki-laki yang bisa mengubah pikirannya. Devi juga menyebut Kailash tidak peduli meski dirinya mengancam tidak mau tidur seranjang dengannya.
“Dia mengatakan lebih baik mati daripada mandi. Saya bahkan mengancam untuk berhenti tidur seranjang dengannya. Tapi dia suami saya, jadi tidak banyak yang bisa saya lakukan. Sudah bertahun-tahun, sekarang saya sudah terbiasa dengan baunya,” ujar Devi.
Kailash sehari-hari bekerja sebagai petani dan merawat sapi. Ia tinggal di Desa Chatav, dekat Varanasi, kota suci di India yang terletak di tepi Sungai Gangga. Tinggal di Varanasi, godaan untuk mandi sebenarnya luar biasa besar. Selain karena kesegaran sungai Gangga yang jadi tempat Kailash biasa menggembala sapi, juga karena suhu udara di sana yang sangat panas, yakni rata-rata 47 derajat Celcius. Bandingkan dengan suhu kota Surabaya saat ini yang 32 derajat Celcius, itu sudah terasa menyengat kulit.
Kailash sangat percaya ucapan guru spiritualnya yang mengatakan bahwa dirinya akan mendapatkan anak lelaki serta warisan yang bernilai jika ia mengikuti nasehat si guru untuk tidak menyentuh air.
Jadilah Kailash Singh kemudian membenci air. Ia mulai tidak mandi sejak tahun 1974 atau saat dirinya berusia 28 tahun, tepatnya beberapa bulan sejak dirinya menikah. Ia juga tidak pernah memotong rambut dan jenggotnya, sehingga rambut dan jenggot itu tumbuh panjang (hingga 2 meter saat ini) dan menggimbal.
Kailash mengaku tidak peduli meski para tetangganya sering menertawakan dan mengolok-oloknya ketika dirinya naik sepeda di jalan desa. Ia menganggap orang-orang itu tidak memahaminya, dan Kailash tidak akan mengubah pendiriannya.
Ia dengan tegas menyatakan, seorang imam harus memiliki anak laki-laki untuk meneruskan estafet kepemimpinan.
“Ada banyak orang yang wataknya kerdil, mengolok-olok saya karena tidak mandi. Mereka tidak mengerti keputusan saya, dan saya tidak akan mengubah pikiran saya karena ini petunjuk dari Tuhan,” ujar Kailash.
Toh, meski tidak mandi, Kailash menemukan caranya sendiri untuk membersihkan badannya. Ia tidak mandi dengan air, melainkan dengan menggunakan asap yang ia lakukan setiap sore. Menurutnya, asap itu bisa menghilangkan keringat. Cara seperti itu ia sebut sebagai “mandi api”. Ritual “mandi api” itu adalah sembari mengisap mariyuana, ia berdoa pada Dewa Syiwa, dan menari mengelilingi api unggun.
Anak perempuan termuda Kailash yang berusia 16 tahun, Pooja, mengatakan ayahnya menjadi terkenal karena kebiasaan tidak mandi itu. Awalnya, Pooja masih suka marah dengan kebiasaan ayahnya itu, tapi lama-kelamaan ia tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah kebiasaan ayahnya.
“Teman-teman di sekolah jadi penasaran dan ingin bertemu ayah. Mereka selalu bertanya bagaimana dia bisa hidup tanpa mandi selama bertahun-tahun,” kata Pooja.
Kailash hanya bersentuhan dengan air ketika membersihkan mulut dan kaki saja.
“Saya tidak punya anak lelaki, jadi saya tidak akan mandi lagi. Mungkin saya akan mandi jika dilahirkan kembali,” ujar Kailash.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar